KBR, Jakarta– Pengamat politik Fernando Emas menilai sungkemnya dua putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep kepada Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri tak lepas dari kepentingan politis.
Fernando menyampaikan sungkemnya kedua putra Joko Widodo memang bisa saja untuk menunjukkan kesantunan berpolitik. Namun demikian, menurut Fernando, sungkemnya Gibran bisa jadi untuk meraih simpati publik lantaran dirinya tengah disorot karena dianggap calon wakil presiden (cawapres) yang cacat secara etik dan moral.
Anggapan itu muncul lantaran Gibran bisa maju mencalonkan diri sebagai cawapres karena ada putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Perkara Nomor 90 terkait syarat batas usia minimal capres-cawapres.
Putusan tersebut diketuk palu oleh Ketua MK saat itu, Anwar Usman. Anwar Usman merupakan Paman Gibran yang juga adik ipar Presiden Joko Widodo. Kini Anwar Usman, sudah dicopot dari jabatan sebagai ketua MK usai Majelis Kehormatan MK memutus Anwar melanggar etik berat.
“Bagaimanapun Gibran kini sudah menjadi cawapres dan akan memanfaatkan setiap momen untuk kepentingan politiknya jadi tidak sekadar itu dilakukan hanya untuk kepentingan etika, hanya menunjukkan bahwa beliau itu menghormati Bu Mega tetapi memanfaatkan untuk memperbaiki bagaimana masyarakat itu kembali memberikan kepercayaan kepada Gibran jadi penilaian yang sebelumnya negatif bisa jadi positif,” kata Fernando yang juga Direktur Rumah Politik Indonesia kepada KBR, Rabu, (15/11/2023).
Fernando menambahkan, menjelang pemilu seperti saat ini, sudah lumrah untuk pasangan calon memanfaatkan setiap momen untuk menarik simpati masyarakat guna menciptakan kesan baik. Hal ini guna merebut hati rakyat agar memilihnya.
Kata dia, pengundian nomor urut peserta Pilpres 2024 yang digelar di Gedung KPU, Jakarta Pusat menjadi waktu yang tepat untuk menarik perhatian lantaran publik melihat agenda tersebut. Sehingga digunakan Kaesang dan Gibran untuk sungkem kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
“Elite politik ketika dia melakukan sesuatu ada nilai yang ingin dia dapatkan termasuk ketika Gibran sungkem kepada Bu Mega, pasti dia memanfaatkan momen,” ujar Fernando.
Klaim Gibran
Calon Wakil Presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), Gibran Rakabuming Raka, menjelaskan maksud dirinya sungkem kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri. Gibran tampak sungkem dan mencium tangan Megawati saat pengundian nomor urut Pilpres 2024 di Kantor KPU, Selasa malam, 14 November 2023.
"Ya, jelas beliau adalah orang yang saya hormati. Orang yang paling dituakan di acara kemarin. Ya, otomatis saya harus sungkem dan menyalimi beliau, termasuk adik (Kaesang)," ujar Gibran ditemui di Balai Kota Solo, Rabu, (15/11/2023).
Sikap serupa juga dilakukan adik bungsu Gibran, Kaesang Pangarep. Kaesang yang kini menjabat Ketua Umum PSI, berlutut dan sungkem kepada Megawati.
Dalam acara tersebut, Gibran juga bertemu dan menyalami Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan capres dari PDIP Ganjar Pranowo. Gibran diusung sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Baca juga:
Editor: Sindu