KBR, Jakarta- Hingga saat ini masih ditemukan orang yang tak mau menjalani tes Covid-19 lantaran takut. Penasihat Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi untuk peningkatan testing dan tracing, Monica Nirmala mengatakan, temuan di lapangan, masih ada orang yang khawatir untuk dites karena takut bertemu dengan tenaga kesehatan.
Penasihat Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi untuk peningkatan testing dan tracing, Monica Nirmala, mengatakan, masalah ketakutan dites ini perlu segera ditangani. Ia mengajak semua lapisan masyarakat untuk saling mengedukasi mengenai pentingnya tes, pelacakan, dan isolasi.
Sementara itu, riset dari lembaga IPSOS Indonesia menemukan bahwa 29 persen masyarakat tidak tahu dan tidak peduli mengenai tes, pelacakan, dan isolasi. Padahal setelah 9 bulan pandemi berjalan, seharusnya tingkat kepedulian masyarakat berada di angka 90 persen. Itu berbeda dengan temuan mengenai kepedulian masyarakat akan 3M: memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, yang mencapai angka 99 persen.
Managing Director IPSOS Indonesia Soeprapto Tan menilai, pemerintah kurang masif dalam mengampanyekan 3T yakni testing, tracing, dan treatment. Selain itu, hingga saat ini masih ada orang yang takut dikucilkan ketika ketahuan positif Covid-19 saat dites. Sehingga memunculkan stigma negatif.
Editor: Rony Sitanggang
(Redaksi KBR mengajak untuk bersama melawan virus covid-19. Selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan dengan 3M, yakni; Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Mencuci Tangan dengan Sabun.)