Bagikan:

Menkeu: Pemulihan Ekonomi Difokuskan untuk Tangani Pengangguran

"Upaya-upaya pemulihan ekonomi dan program pemulihan ekonomi ditujukan untuk menangani masalah pengangguran ini, termasuk termasuk kartu pra-kerja maupun bansos."

BERITA | NASIONAL

Kamis, 05 Nov 2020 17:50 WIB

Menkeu: Pemulihan Ekonomi Difokuskan untuk Tangani Pengangguran

Ilustrasi Buruh

KBR, Jakarta- Menteri Keuangan Republik Indonesia (RI) Sri Mulyani menyebut pemulihan ekonomi nasional akan difokuskan pada angka pengangguran.

Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) mendata jumlah pengangguran sudah mencapai 9,77 juta orang. Angka ini naik 2,67 juta dari tahun lalu.

"Upaya-upaya pemulihan ekonomi dan program pemulihan ekonomi pemerintah akan terus ditujukan untuk menangani masalah pengangguran ini, termasuk kartu pra-kerja maupun bansos (bantuan sosial) produktif," jelas Sri Mulyani (05/11/20).

Menteri Keuangan Republik Indonesia (RI) Sri Mulyani menargetkan kesempatan kerja dapat terbuka lebih luas, atas upaya pemulihan ekonomi yang dilakukan pemerintah.

"Insentif yang diberikan pemerintah, baik dalam bentuk perpajakan maupun bantuan modal kerja, serta berbagai macam penjaminan diharapkan akan mengakselerasi kegiatan produktif. Baik di sektor UMKM maupun di sektor manufaktur. Sehingga mereka bisa meningkatkan penyerapan kesempatan kerja kembali," tegasnya.

Ia merincikan tingkat pengangguran terbuka per bulan Agustus 2020 sebesar 7,07 persen, ini naik dibandingkan tahun lalu di bulan yang sama yaitu 5,28 persen. Jika dibandingkan bulan Februari angka ini juga meningkat, di mana saat itu hanya 4,99 persen.

Adapun sektor pertanian dan perdagangan justru mengalami kenaikan masing-masing sebesar 2,23 persen dan 0,46 persen. Artinya kondisi pekerja di kedua sektor itu tidak terkena dampak signifikan akibat pandemi Covid-19.


Editor: Ardhi Rosyadi

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending