Bagikan:

Demo 4 November, Rais Syuriah PBNU Desak Pemerintah Telusuri Dana Aksi

"Hal itu membutuhkan biaya akomodasi dan transportasi yang sangat besar jumlahnya,"

BERITA | NASIONAL

Selasa, 01 Nov 2016 22:05 WIB

Author

Rio Tuasikal

Demo 4 November, Rais Syuriah PBNU Desak Pemerintah Telusuri Dana Aksi

Ilustrasi: Personel Brimob mengamankan seorang pelaku teror yang menyusup dalam aksi unjukrasa saat simulasi penanganan kerusuhan Pilkada di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Senin (31/10).



KBR, Jakarta- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) meminta pemerintah mewaspadai keterlibatan simpatisan ISIS dalam demo terhadap Ahok di Jakarta, Jumat 4 November ini. Rais Syuriah PBNU Ahmad Ishomuddin mengatakan simpatisan ISIS ini ingin memanfaatkan situasi panas di Jakarta untuk kepentingan mereka.

Apalagi, kata dia, sudah ada 50 orang Indonesia yang kembali dari Suriah.

"Saya kira ini ada pihak-pihak,  yang saya tidak tahu siapa, yang ingin mengacaukan Negara Kesatuan Republik Indonesia," jelasnya dalam diskusi di Jakarta, Selasa (1/11/2016) siang

"Karena tidak mungkin FPI saja yang menggerakkan ini. Sebab ini gerakan hampir merata hampir dari berbagai daerah di Indonesia," tambahnya.

Ishomuddin juga mendesak pemerintah untuk menelusuri sumber dana aksi tersebut. Sebab, aksi ini mendatangkan banyak orang dari berbagai kota di Indonesia. Beberapa peserta unjuk rasa bahkan sudah tiba di Jakarta sejak Senin (31/10/2016) kemarin.

"Hal itu membutuhkan biaya akomodasi dan transportasi yang sangat besar jumlahnya," tegasnya.

Sejumlah Ormas Islam akan menggelar unjuk rasa mendesak proses hukum terhadap Ahok atas dugaan penistaan agama. Kasus itu kini berjalan di Kepolisian. Ahok sudah meminta maaf dan datang ke Bareskrim Polri untuk mengklarifikasi ucapannya.

Organisasi Islam besar seperti Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, dan MUI menyatakan warganya tidak boleh ikut aksi. Mereka juga dilarang menggunakan  lambang atau atribut organisasi dalam aksi itu, namun membiarkan mereka ikut  dengan alasan hak pribadi.


Editor: Rony Sitanggang

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending