"Secara keseluruhan memang itu berdampak pada kondisi ke pasar keuangan global tapi dampaknya terhadap Indonesia itu relatif terjaga. Alhamdulillah pasar keuangan kita khususnya juga pasar valuta asing itu relatif stabil, dan itu tentu saja sebagaimana berkat bahwa kepercayaan, confidence internasional khususnya investor internasional terhadap kondisi ekonomi kita itu cukup kuat," kata Perry di BI, Rabu (9/11/2016).
Perry Warjiyo menambahkan, fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar yang terjadi selama Pemilu AS hanya bersifat sementara. Ia meyakini rupiah nantinya akan kembali stabil.
"Nilai tukar dalam jangka pendek itu selalu merespon kepada perkembangan-perkembangan berita atau news, itu biasa, naik turun, tapi secara keseluruhan pada akhirnya nilai tukar akan bergerak sesuai dengan fundamentalnya," lanjutnya.
Kendati demikan, Perry menjamin BI terus memantau setiap perkembangan dan telah menyiapkan skema antisipasi. Kata dia, BI siap melakukan intervensi apabila ada gejolak kurs.
"Bahwa komitmen BI selalu akan berada di pasar dan tidak segan-segan melakukan intervensi kalau terjadi tekanan-tekanan instabilitas yang membuat perkembangan rupiah terlalu jauh dari fundamental. Cadangan devisa itu kan besar, jauh lebih cukup untuk tidak hanya menstabilkan nilai tukar, tapi juga mengantisipasi kalau terjadi risiko-risiko," tuturnya.
Baca: 'Dicerai' Filipina, Amerika Kebingungan
Editor: Sasmito