KBR, Jakarta- Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengimbau agar Pegawai Negeri Sipil (PNS) tetap bekerja pada Jumat(2/12) mendatang. Dia mengingatkan agar PNS tidak ikut-ikutan turun dalam aksi tersebut.
"PNS harus tetap bekerja. Namanya berdoa kan di kantor masing-masing ada mesjidnya. Silakan berdoa di masjid masing-masing. Agama lain bisa berdoa di mana saja," ujar Tjahjo di DPR, Rabu (30/11).
Tjahjo mewanti-wanti jangan sampai aksi nanti mengganggu pelayanan publik. Meski tidak ada sanksi khusus, namun Tjahjo yakin para PNS akan mendahulukan kepentingan publik.
TNI memastikan bakal menerjunkan personil yang lebih besar untuk mengawal aksi 2 Desember. Pangdam Jaya Teddy Lhaksmana mengatakan, selain di Monas, tambahan pasukan juga akan disebar di Istana dan juga DPR.
Teddy enggan menyebut jumlah tambahan yang disiapkan. Kata dia, besok pagi bakal digelar apel kesiapan pengamanan di Monas.
"Lebih besar, nanti kita lihat angkanya, saya nggak hapal, satu-satu harus dilewati dulu tahapan-tahapan. Besok kan ada apel kesiapan pengamanan tanggal 2. (Di Istana?) Untuk ke wilayah tetap tanggung jawab kodam jaya, itu sudah ada ketentuan lain untuk pengamanan di sini. (Ada tambahan?) Ya harus lah. (DPR?) ada lah kita jaga semua," kata Teddy Lhaksmana di Monas, Rabu (30/11/2016).
Teddy Lhaksmana menegaskan, personil TNI dilarang membawa peluru. Selain itu, selama mengamankan aksi, TNI harus bersikap humanis.
"Tidak boleh ada yang membawa peluru, sudah perintah itu. Harus sabar dan
humanis," kata tambahnya.
Jumat (2/12) mendatang Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI berencana
menggelar aksi. Sebelumnya titik yang akan digunakan sepanjang Semanggi
sampai Thamrin. Namun setelah melalui negosiasi dengan Polri, mereka
sepakat aksi dipindah ke Monas.
Juru bicara FPI Munarman sebelumnya mengatakan aksi ini dilakukan untuk
menuntut agar Gubernur DKI Jakarta non aktif Basuki Tjahaja
Purnama(Ahok) ditahan.
Editor: Rony Sitanggang