KBR, Jakarta - kepala Kepolisian Indonesia Badrodin Haiti menyebut tewasnya anggota TNI yang ditembak di Poso, Sulawesi Tengah bagian dari resiko. Meski demikian, anggotanya tetap menyatakan masih mengejar pelaku penembakan yang dipastikan merupakan anak buah dari Teroris Santoso.
Dia menargetkan penangkapan Santoso akan berhasil hingga operasi Camar Maleo berakhir pada Januari tahun depan.
"Ya itu kan bagian dari resiko. Kalau dia tidak ketembak, kita yang ketembak, tidak ada masalah. Ga hanya di Poso aja, di Jakarta juga kalau gerebek," ujar Kapolri di Kantor Menkopolhukam, Jakarta, Senin (30/11).
Sebelumnya, Seorang anggota TNI dari satuan Yonif 712 Raider, yang tergabung dalam tim Bravo 15 pada operasi Camar Maleo, tewas saat kontak senjata dengan orang tidak dikenal (OTK), kemarin. Serka Zainuddin ditembak di Dusun Gayatri, Desa Maranda Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, pada sekitar pukul 09.00 Wita.