Bagikan:

Modus Baru Pencurian Ikan, Menteri Susi Ingatkan Nelayan tak Jual Kapalnya

Kapalnya nelayan lokal digunakan untuk kamuflase nelayan asing mencuri ikan

BERITA | NASIONAL

Selasa, 03 Nov 2015 15:09 WIB

Author

Wydia Angga

Modus Baru Pencurian Ikan, Menteri Susi Ingatkan Nelayan tak Jual Kapalnya

Menteri KKP Susi Pudjiastuti bersama Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga usai menandatangani MOU soal Koperasi Perikanan (Foto: KBR/Wydia A.)

KBR, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, mengungkapkan modus baru penangkapan ikan secara ilegal oleh nelayan asing dengan menggunakan kapal nelayan lokal. Karena itu Susi memperingatkan para nelayan anggota koperasi perikanan untuk tidak menjual kapal-kapalnya. Termasuk kapal-kapal yang merupakan bantuan dari KKP untuk membantu para nelayan lokal. Jika ini terjadi, maka kata Susi, KKP akan kesulitan untuk melakukan pemantauan praktek penangkapan ikan ilegal tersebut.

"Saya berpesan Illegal fishing ini akan cari bentuk lain. Salah satunya akan beliin kapal-kapal pribumi, kapal-kapalnya nelayan lokal untuk kamuflase. Jangan sampai kapal-kapal saudara-saudara dijual." Pinta   Susi, Selasa (3/11/2015).

"Tolong sampaikan ini kepada orang-orang di Pantai Utara. Ada sekarang tokek-tokek yang keliling. Memakai orang-orang pribumi dari Pantai Utara untuk dibawa ke Timur. Saya berharap jangan sampai meledaknya ikan setelah ditertibkan setahun ini yang nikmati eh sama lagi yang kita tertibkan," kata Susi.

Untuk membantu nelayan Menteri Susi meneken nota kesepahaman dengan Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga mengenai kerja sama koperasi perikanan Indonesia. Menteri  Puspayoga mengatakan kelompok nelayan yang ada di KKP tidak dapat menerima bantuan kapal dan lainnya  jika tidak berbadan hukum. Karenanya mereka didorong untuk membuat koperasi perikanan. Menurut Puspayoga, supaya program KKP berlangsung dengan baik maka perlu bekerja sama dengan Kementerian Koperasi dan UKM.


Editor: Rony Sitanggang

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending