Bagikan:

Menteri Susi Minta Dunia Internasional Tetapkan Ilegal Fishing Sebagai Kejahatan Transnasi

Alasannya illegal fishing tidak hanya mencuri ikan, tetapi juga menyelundupkan barang-barang lain, termasuk narkoba dan minuman keras serta perdagangan manusia.

BERITA | NASIONAL

Kamis, 19 Nov 2015 21:01 WIB

Menteri Susi Minta Dunia Internasional Tetapkan Ilegal Fishing Sebagai Kejahatan Transnasi

Ilustrasi: Kementerian Kelautan dan Perikanan tenggelamkan kapal pencuri ikan (Sumber: KKP)

KBR, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meminta dunia internasional menetapkan illegal fishing sebagai kejahatan transnasioal. Ini dinyatakan Susi dalam forum interpol (The 2nd Enviromental Compliance and Enforce Event (ECEC) Interpol Global Complex For Innovation) yang berakhir kemarin di Singapura.

Susi mengatakan, pelaku illegal fishing tidak hanya mencuri ikan, tetapi juga menyelundupkan barang-barang lain, termasuk narkoba dan minuman keras. Selain itu, illegal fishing juga menjadi modus perdagangan manusia.

"Bahwa illegal fishing ini bukan cuma curi ikan saja yang merugikan negara, ikannya diambil, terumbu karangnya rusak karena alat tangkapnya luar biasa ekstrem. Tetapi juga model Hai Fa, contohnya itu semua tramper (kapal penampung ikan) itu kembali ke negara kita untuk menjemput ikan. Itu pasti sambil menyelundupkan kebutuhan mereka, minuman keras," kata Susi di rumah dinas Widya Chandra, Kamis (19/11).

Susi Pudjiastuti menambahkan, penindakan terhadap ilegal fishing diharapkan makin kuat dengan kerjasama dengan Interpol. Kata dia, pemerintah bisa meminta informasi dari intelejen di seluruh negara untuk melakukan pengejaran terhadap kapal-kapal asing ilegal.

kata Susi, pemerintah dalam waktu dekat akan menandatangani pernyataan bersama dengan Papua Nugini terkait kerjasama pemberantasan ilegal fishing.

"Dalam waktu dekat ada joint komunike dengan Papua Nugini, dan kemungkinan Australia bisa ikut," lanjut Susi.


Editor: Rony Sitanggang

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending