KBR, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menyatakan tidak ada kesepakatan langsung antara pemerintah RI dengan Google untuk meluncurkan Project Loon, balon penyebar akses internet. Menurut Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kemkominfo, Kalamullah Ramli, MoU proyek tersebut disepakati Google dengan swasta, yakni operator telekomunikasi yang berizin.
Ramli mengatakan hingga kini ia belum mengetahui isi kesepakatan tersebut. Ia beralasan, proyek ini masih dalam tahap awal. Pemerintah tinggal menunggu waktu uji coba jika kesepakatan sudah berjalan.
"Google baru dalam tahap uji coba dengan operator jadi bukan dengan pemerintah. MoU nya dengan direksi-direksi dari operator telekomunikasi. Kita ingin ini berjalan dengan baik, semua dalam koridor hukum. Itu makanya kita coba rintis jalannya. Jelas Menurut Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kemkominfo, Kalamullah Ramli kepada KBR, Senin (2/11).
"Saya jujur saya belum tahu konten MoU nya. Yang pasti ketika akan uji coba pasti mereka menghubungi kami, paling tidak melaporlah, dan itu belum mereka lakukan." Tegas Ramli.
Balon penyebar akses internet milik Google akan masuk Indonesia pada tahun depan. Tiga operator lokal akan bekerja sama menghadirkan akses internet melalui balon Google tersebut antara lain Telkomsel, Indosat, dan XL Axiata. Project Google Loon ini disebut sangat cocok untuk membuka akses daerah-daerah di Indonesia agar bisa tersambung dengan jaringan telekomunikasi.
Pegiat open source Onno W Purbo kecewa dengan sikap pemerintah terhadap Project Loon. Dia mengatakan, pemerintah terlihat antusias mendorong operator untuk ikut dalam proyek balon internet itu, tetapi tidak peduli terhadap proyek serupa dari masyarakat bernama Open Base Transceiver Station (OpenBTS).
Editor: Rony Sitanggang