KBR, Jakarta - Presiden Joko Widodo menyatakan Indonesia dan India akan memperluas kerjasama, khususnya di bidang energi dan kemaritiman. Ini disampaikan Jokowi setelah menerima kunjungan Wakil Presiden India, M Hamid Ansari di Istana Merdeka, Jakarta (02/11).
Jokowi mengatakan nantinya akan dibuat tim di masing-masing negara untuk menindaklanjuti jenis kerjasama yang akan disepakati tersebut.
"Yah perbincangan mengenai masalah ekonomi. Indonesia dipandang sebagai sebuah negara besar, dan kita memandang India pun sebagai pasar yang besar. Sehingga ini bisa diperkuat dan diperluas akan memberikan dampak kepada kedua negara," ujar Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan jenis kerjasama yang akan dijalin di bidang energi fokusnya adalah energi terbarukan dan keamanan di bidang maritim serta industri obat-obatan.
"Menteri ESDM baru akan membahasnya besok. Tapi kalau kita lihat perdagangan Indonesia dan India angkanya cukup tinggi, 17 miliar US dolar. Dari angka tersebut memang Indonesia surplus. Sebagian besar ekspor kita ke India adalah Palm Oil, dan batubara," tambah Retno.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menambahkan, selain kerjasama di bidang energi, Pemerintah Indonesia juga tertarik bekerjasama di bidang obat-obatan. Ini lantaran obat di India sangat murah harganya.
Editor: Rony Sitanggang