Bagikan:

Usut Korupsi Wisma Atlet, KPK Panggil Politisi PDIP

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Selasa (4/11) pagi memeriksa bekas Anggota Komisi Olahraga DPR, I Wayan Koster. Politisi PDI Perjuangan itu diperiksa untuk terkaity kasus korupsi pembangunan Wisma Atlet SEA Games 2010- 2011.

NASIONAL

Selasa, 04 Nov 2014 10:56 WIB

Author

Yudi Rachman

Usut Korupsi Wisma Atlet, KPK Panggil Politisi PDIP

Usut Korupsi Wisma Atlet, KPK, Wayan Koster

KBR, Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Selasa (4/11) pagi memeriksa bekas Anggota Komisi Olahraga DPR,  I Wayan Koster. Politisi PDI Perjuangan itu diperiksa untuk terkaity kasus korupsi pembangunan Wisma Atlet SEA Games 2010- 2011.

Kepada para wartawan, Koster mengaku diperiksa sebagai saksi untuk perkara tersangka Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sumatera Selatan, Rizal Abdullah. Ia pun mengaka baru sekali diperiksa dalam perkara ini.

"Baru sekali diperiksa, terkait anggaran Wisma Atlet karena keputusan Wisma Atlet kan di (Komisi X) DPR. Terkait anggaran pembangunan Wisma Atlet. Apa sudah sesuai anggaran yang dikelola? Yang diajukan seperti itu kita putuskan, urusan pembangunannya di Palembang. Diajukannya Rp416 miliar tetapi disetujui Rp200 miliar untuk pembangunan Wisma Atlet," jelas Wayan Koster di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (4/11)

Sebelumnya, dalam vonis Manajer Pemasaran Duta Graha Mohamad El Idris, nama Rizal Abdullah disebut menjadi salah satu pihak penerima duit suap, dengan dalih ucapan terima kasih atas pemenangan PT DGI pada proyek Wisma Atlet.

Rizal juga sempat mengungkap besaran jatah komisi untuk Gubernur Sumatera Selatan,  Alex Noerdin dalam proyek itu. Alex mendapat komisi 2,5 persen dari uang muka proyek Rp33 miliar yang didapat PT Duta Graha Indah selaku pemenang tender pembangunan Wisma Atlet. Sementara persenan buat komite pembangunan juga sama besar dengan komisi untuk Alex.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending