Bagikan:

Pristono: Pengadaan TransJakarta Sering Gagal

KBR, Jakarta - Bekas Kepala Dinas Perhubungan Jakarta yang juga tersangka korupsi bus TransJakarta, Udar Pristono mengakui lelang bus TransJakarta beberapa kali gagal. Ini disebabkan adanya batasan waktu lelang.

NASIONAL

Senin, 03 Nov 2014 17:41 WIB

Author

Yudi Rachman

Pristono: Pengadaan TransJakarta Sering Gagal

Transjakarta, jakarta, jokowi, pristono

KBR, Jakarta  - Bekas Kepala Dinas Perhubungan Jakarta yang juga tersangka korupsi bus TransJakarta, Udar Pristono mengakui lelang bus TransJakarta beberapa kali gagal. Ini disebabkan adanya batasan waktu lelang.

Pristono menjelaskan pelaksanaan lelang bus TransJakarta sesuai dengan keputusan Gubernur Jakarta terdahulu, Fauzi Bowo. Lelang itu bekerjasama dengan BPPT.

Kata dia, pelaksanaan lelang yang tertunda-tunda membuat waktu pengadaan terus molor. Sehingga banyak pengadaan bus yang tidak terealiassi akibat adanya aturan batasan waktu lelang.

“Jadi memang dari daftar nilainya Rp 1,5 triliun tetapi setelah ada gagal lelang beberapa kali contohnya seperti bus single itu ada yang gagal lelang. Bus gandeng juga gagal lelang, bus sedanng sampai dua tiga kali gagal lelang artinya lelang gagal lagi, lelang gagal. Sehingga jumlah volume bus menjadi berkurang karena sisa waktu,” ujar Pristono di Pengadilan Tipikor, Senin (3/11)

Pristono menambahkan proses lelang pengadaan bus sudah sesuai dengan aturan melalui e-procurement. Lelang pengadaan TransJakarta juga mengikuti arahan dan diketahui Gubernur Jakarta yang saat itu dijabat Joko Widodo.

Sebelumnya, Pristono dihadirkan menjadi saksi untuk terdakwa Drajat Adhiaksa dan Setio Tuhu. Dalam korupsi TransJakarta tahun 2012 Kejagung sudah menetapkan 11 orang sebagai tersangka, mereka adalah pegawai Dishub Jakarta, Pegawai BBPT, dan petinggi perusahaan importir bus.

Editor: Pebriansyah Ariefana

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending