KBR, Jakarta - Komisi Energi DPR mendesak direksi Pertamina yang baru transparan dalam tata niaga minyak.
Menurut Ketua Komisi Energi DPR Kardaya Warnika, direksi baru Pertamina yang baru dipilih harus berani transparan mulai dari proses impor minyak sampai proses penyaluran ke dalam negeri.
Kata dia, Pertamina juga harus menyelesaikan dugaan adanya permainan di tubuh anak perusahaannya Petral yang diduga melakukan praktek kecurangan dalam industri migas.
"Kalau transparan itu tidak hanya diucapkan direksi yang sekarang, direksi yang dulu juga berjanji akan selalu transparan, tetapi pelaksanaanya kita lihat saja. Mengenai Pertamina itu, ada sorotan masyarakat ada inefisiensi dalam pengadaan atau penjualan minyak BBM,” ujar Kardaya Warnika saat dihubungi KBR, Sabtu (29/11).
Kardaya Warnika menambahkan, Pertamina juga diharapkan mampu meningkatkan produksi dari kilang minyak dalam negeri dan membangun kilang penampungan baru.
Jumat (28/11), Presiden Joko Widodo menunjuk Dwi Soetjipto sebagai direktur utama PT. Pertamina untuk masa tugas 2014-2019. Dwi sebelumnya menjabat sebagai direktur utama PT. Semen Indonesia. Selain itu, ditunjuk pula direksi lainnya yakni Arif Budiman, Yeni Handayani dan Rahmat Bambang.
Editor: Antonius Eko