Peringatan Hari Ikan Nasional (Harkannas) pada 21 November ini kurang ditanggapi positif oleh nelayan. Muhammad Taher, Nelayan di kawasan Cilincing, Jakarta Utara, menilai peringatan ini tak sesuai dengan kondisi yang dialami nelayan di pesisir dan pulau-pulau kecil.
“Kita datang ke KKP hari ini (Jumat, 21/11) untuk menyampaikan aspirasi, tapi hanya diterima di pintu gerbang, tidak boleh masuk. Pesan sudah kita sampaikan, kita minta adanya perlindungan pada nelayan,” kata Taher.
Para nelayan, tambah Taher, juga mengeluhkan kenaikan BBM. Dia membantah pernyataan pemerintah bahwa kenaikan BBM tak akan berdampak pada nelayan. Pada kenyataannya, nelayan makin menderita dengan keputusan ini.
“Beban kita tambah berat, karena BBM Naik. Sementara hasil tangkapan menurun. Jadi nelayan rugi. Kita juga minta pemerintah melindungi area tangkap. Banyak nelayan di Teluk Jakarta terganggu dengan adanya limbah industri. Belum lagi masalah reklamasi pantai,” tambah Taher.
Akibat terganggunya area tangkap menyebabkan nelayan harus mencari ikan lebih jauh ke tengah laut, sementara kapal yang digunakan hanya mampu menempuh jarak lima kilometer dari bibir pantai.