Bagikan:

Pengamat: Dirut Pertamina dan Kepala SKK Migas Harus Bebas Mafia Migas

Pimpinan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan Pertamina harus bebas dari mafia migas dan tidak berhubungan dengan partai politik

NASIONAL

Minggu, 02 Nov 2014 09:09 WIB

Author

Yudi Rachman

Pengamat: Dirut Pertamina dan Kepala SKK Migas Harus Bebas Mafia Migas

migas, pertamina, skk migas, pimpinan

KBR, Jakarta- Pimpinan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan Pertamina harus bebas dari mafia migas dan tidak berhubungan dengan partai politik. Ini terkait lowongnya dua pimpinan lembaga itu.


Pengamat energi dari Indonesian Resources Studies (IRESS) Marwan Batubara mengatakan, tujuannya agar tak ada kepentingan golongan atas kinerja yang dihasilkan nantinya. Selain itu, pemerintah juga harus mempertimbangkan calon pimpinan kedua lembaga itu dari orang struktur dalam yang dikenal profesional dan berintegritas.

"Yang penting dia profesional, bebas KKN, bebas rekam jejak jelek kemudian dia harus independen tidak ada kaitan atau dukungan dari partai atau oknum tertentu. Saya kira bisa dari dalam, bisa dicarilah yang penting dia bebas dari mafia yang sebelumnya ada," ujar Direktur Indonesian Resources Studies (IRESS) Marwan Batubara ketika dihubungi KBR, Sabtu (1/11)

Sebelumnya, masa jabatan Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Pertamina Muhammad Husen sudah berakhir kemarin. Dewan Komisaris dan Pemerintah harus segera menemukan dan memutuskan sosok Dirut Pertamina yang baru.


Tak hanya Pertamina, kursi Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) yang saat ini masih kosong akan segera terisi dalam waktu dekat. Penunjukan Kepala SKK Migas langsung dipilih oleh Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK).


Editor: Dimas Rizky

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending