KBR, Jakarta - Pengamat ekonomi dari Indef, Aviliani menyebut tugas Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bukan hanya mencari investor, tapi juga berperan membenahi sistem birokrasi investasi.
Aviliani menyebut, birokrasi dalam negeri, selama ini selalu dikeluhkan investor. Salu cara mengatasinya, kata dia yaitu meningkatkan koordinasi antara pusat dan daerah.
"Kaya kemarin misalnya, Pak Jokowi mempromosikan di APEC dan Asean. Begitu masuk, orang bingung mana yang mau dijual? Artinya menurut saya kepala BKPM itu PRnya bukan hanya mempromosikan untuk investasi di Indonesia, tapi bagaimana cara berkoordinasi antara pusat dan daerah yang berkaitan dengan ijin dan berkelanjutan. Kalau mereka sudah masuk, bisa dijaga nggak? Jangan-jangan kabur. Ini menurut saya problema yang harus dijalankan," kata Aviliani saat dihubungi KBR, Senin (24/11).
Sebelumnya pemerintah disebut telah menunjuk kepala BKPM baru, Franky Sibarani. Saat ini dia juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia APINDO. BKPM sendiri menargetkan pertumbuhan investasi langsung sebesar 15 persen menjadi Rp 524 triliun pada tahun depan.
Editor: Pebriansyah Ariefana
Pengamat: BKPM Baru Harus Atur Sistem Birokrasi Investasi
KBR, Jakarta- Pengamat ekonomi dari Indef, Aviliani menyebut tugas Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bukan hanya mencari investor, tapi juga berperan membenahi sistem birokrasi investasi.

NASIONAL
Senin, 24 Nov 2014 10:08 WIB


BKPM, ekonomi
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai