KBR, Jakarta - Pemerintah diminta untuk tidak menaikkan harga BBM bersubsidi sebelum melakukan efisiensi anggaran dan memberantasan mafia migas. Menurut pengamat energi Marwan Batubara, niat pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi tidak tepat karena pemerintahan Jokowi baru berjalan dan belum memberikan dampak bagi masyarakat.
"Meskipun itu wajar tetapi masalahnya orang miskin itu terlalu banyak yang menjadi korban. Jadi karena itu, mereka tunjukkan dulu prestasi kerja. Misalnya, dulu mereka mau berantas mafia migas, berantas dulu itu. Kemudian katanya mau efisienkan anggaran, potong dulu anggaran rutin," ujar pengamat energi Marwan Batubara ketika dihubungi KBR, Sabtu (1/11)
Sebelumnya, pemerintahan Joko Widodo berencana menaikkan harga BBM bersubsidi sebesar Rp 2 ribu per liter. Rencananya, kenaikan harga BBM itu akan dilakukan sebelum akhir tahun 2014. Kenaikan harga BBM ini dilakukan karena kuota BBM bersubsidi hanya sampai pertengahan Desember.
Editor: Nanda Hidayat
Pemerintah Diminta Tidak Menaikkan Harga BBM
KBR, Jakarta - Pemerintah diminta untuk tidak menaikkan harga BBM bersubsidi sebelum melakukan efisiensi anggaran dan memberantasan mafia migas.

NASIONAL
Sabtu, 01 Nov 2014 14:54 WIB


bbm bersubsidi, kenaikan bbm, jokowi
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai