KBR, Jakarta - PDI Perjuangan akan meluncurkan buku putih yang berisi alasan mendukung penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Sekretaris Fraksi PDIP Bambang Wuryanto mengatakan alasan itu antara lain karena terjadinya defisit anggaran negara pada tahun ini sekira Rp 108 triliun. Yakni dari target penerimaan pajak yang tidak tercapai sebesar Rp 88 triliun dan Rp 20 triliun dari non pajak.
“Dulu Fraksi PDIP menolak kenaikan BBM waktu itu. Apa yang kita tolak? Argumentasinya. Ada empat argumen yang diajukan pemerintah waktu itu dan kita patahkan dengan buku putih itu. Jadi hari ini PDIP sangat paham situasinya bahwa keadaan fiskal kita sedang tidak bagus,” kata Bambang Wuryanto di gedung DPR.
Selain alasan mendukung penaikan BBM, buku putih, yang dalam dua hari ini akan selesai dicetak, juga memuat antisipasi mengurangi efek kenaikan BBM. Pasalnya ada kelompok masyarakat yang paling terpukul dari penaikan harga BBM yakni masyarakat yang rentan miskin dan miskin sebanyak 15,5 juta kepala keluarga.
Buku putih merujuk pada sebuah laporan berisi penjelasan resmi mengenai suatu sikap atau kebijakan yang dikeluarkan oleh sebuah lembaga. Disebut buku putih karena buku ini tipis dan dijilid dalam sampul putih.
Editor: antonius Eko