Bagikan:

Migrant Care: Angka Perbudakan Indonesia Naik 300 Persen

Indonesia berada di urutan 102 dari 167 negara di dunia yang dicakup dalam Indeks Perbudakan Dunia (GSI) 2014. Indonesia bahkan masuk 10 besar negara di dunia dengan jumlah korban perbudakan modern terbanyak di dunia.

NASIONAL

Selasa, 18 Nov 2014 15:23 WIB

Author

Nur Azizah

Migrant Care: Angka Perbudakan Indonesia Naik 300 Persen

perbudakan, migrant care

KBR, Jakarta- Indonesia berada di urutan 102 dari 167 negara di dunia yang dicakup dalam Indeks Perbudakan Dunia (GSI) 2014. Indonesia bahkan masuk 10 besar negara di dunia dengan jumlah korban perbudakan modern terbanyak di dunia. 


Sepuluh besar negara tersebut adalah India, Tiongkok, Uzbekistan, Rusia, Nigeria, Kongo, Indonesia, Bangladesh dan Thailand. 


Direktur Migrant Care Anis Hidayah mengatakan, naiknya posisi tersebut akibat lonjakan korban perbudakan yang meningkat hingga 300 persen dibanding tahun 2013.


"Pelonjakan Indeks Perbudakan di Indonesia angka WNI yang diperbudak meningkat 300 persen dari tahun 2013 ke 2014. Pada tahun 2013 sekitar 210.970 orang Indonesia baik di dalam maupun di luar negeri diperbudak dalam kondisi kerja di berbagai sektor. Pekerja rumah tangga, perikanan, perhotelan, abk dan banyak sektoral lain. Nah, pada tahun ini 714.300 orang," kata Anis dalam Konferensi Pers Indeks Perbudakan Dunia (GSI) 2014 di Jakarta, Selasa (18/11).


Migrant Care mendesak pemerintah meratifikasi Konvensi ILO tentang Kerja Layak bagi Pekerja Rumah Tangga dan Protocol 2014 dari ILO tentang Kerja Paksa. Untuk itu Migrant Care meminta parlemen dan pemerintah untuk segera mengesahkan RUU Pekerja Rumah Tangga . 


Lembaga pegiat buruh migran itu juga meinta pemeritah Indonesia terlibat aktif mengkampanyekan anti perbudakan. Temuan Yayasan Walk Free menyatakan sejumlah negara yang berkomitmen rendah terhadap perbudakan modern adalah Korea Utara, Iran, Suriah, Eritrea, Republik Afrika Tengah, Libya, Guinea Khatulistiwa, Uzbekistan, Kongo dan Irak.


Editor: Antonius Eko 


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending