Bagikan:

Longsor Jadi Bencana Mematikan Tahun Depan

KBR, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan longsor bakal menjadi bencana paling mematikan pada Januari hingga Februari 2015 mendatang. Juru Bicara BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, puncak curah hujan pada Januari-Februari 2

NASIONAL

Kamis, 27 Nov 2014 11:45 WIB

Author

Abu Pane

Longsor Jadi Bencana Mematikan Tahun Depan

Longsor, bencana

KBR, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan longsor bakal menjadi bencana paling mematikan pada Januari hingga Februari 2015 mendatang. Juru Bicara BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, puncak curah hujan pada Januari-Februari 2015 berpotensi melongsorkan perbukitan. 


Daerah-daerah yang diprediksi bakal longsor yakni Bukit Barisan yang membentang dari Aceh hingga Lampung. Perbukitan di sebagian besar daerah Sulawesi dan sebagian di Nusa Tenggara. Tahun lalu jumlah korban tewas akibat longsor dan banjir mencapai 335 jiwa.

"Longsor menjadi menjadi yang paling mematikan. Wilayah-wilayah yang paling banyak menderita adalah Jawa Barat dan Jawa Timur. Ini karena wilayah ini paling padat penduduknya. Untuk antisipasi BNPB, BPBD, Kementerian dan Lembaga telah dilakukan, di mana secara nasional telah disusun rencana kotigensi nasional. Yang kemudian didetailkan di masing-masing daerah mengenai kesiapan mengatasi banjir dan longsor," ujar Sutopo di Jakarta, Kamis (27/11).

Sutopo menambahkan lebih 315 Kabupaten-Kota terancam banjir pada musim hujan 2014 hingga Februari 2015. Kota-kota yang bakal banjir tersebut di antaranya adalah Jakarta dan Medan.

BNPB memprediksi jumlah korban banjir hingga akhir musim hujan Februari 2015 mencapai 61 juta jiwa. BNPB sendiri sudah menyiapkan Rp 75 milliar dana penanggulangan banjir dan longsor hingga Februari 2015.

Editor: Pebriansyah Ariefana

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending