Bagikan:

KPK Periksa Ketua MPR

KBR, Jakarta - Ketua MPR Zulkifli Hasan diperiksa KPK terkait dugaan suap tukar menukar kawasan hutan di kawasan Bogor, Jawa Barat. Agenda KPK menyebut Zulkifli diperiksa saat dirinya menjabat sebagai Menteri Kehutanan periode 2009/2014.

NASIONAL

Selasa, 11 Nov 2014 12:18 WIB

Author

Nur Azizah

KPK Periksa Ketua MPR

KPK, MPR, korupsi, hutan

KBR, Jakarta - Ketua MPR Zulkifli Hasan diperiksa KPK terkait dugaan suap tukar menukar kawasan hutan di kawasan Bogor, Jawa Barat. Agenda KPK menyebut Zulkifli diperiksa saat dirinya menjabat sebagai Menteri Kehutanan periode 2009/2014.

Dia diperiksa untuk tersangka Komisaris PT Bukit Jonggol Asri, Kwee Cahyadi Kumala. Namun, saat tiba di KPK, Zulkifli Hasan mengaku akan diperiksa untuk tersangka Gubernur Riau Annas Mamun.

“Gubernur Riau Annas Maimun, Harusnya kemarin pagi, tapi kemarin saya jadi Irup tabur bunga di Kapal KRI Banda Aceh di Teluk Jakarta. Setelah itu jam 12 final cerdas cermat di MPR bersama wapres,” kata Zulkifli kepada media di KPK, Selasa (11/11).

Selain Zulkifli, KPK juga menjadwalkan memeriksa dua pejabat kementerian kehutanan dan dua orang dari pihak swasta. Dua pejabat kementerian Kehutanan itu adalah Dirjen Planologi Kehutanan Bambang Soepijanto dan Sekjen Kawasan Hutan Hadi Daryanto.

Direktur PT Sentul City sekaligus Komisaris PT Bukit Jonggol Asri alias Swee Teng ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK setelah dijemput paksa oleh penyidik KPK. Swee Teng yang langsung ditahan oleh KPK lantaran diduga menghilangkan barang bukti dan mencoba mempengaruhi saksi terkait dugaan suap tukar menukar di Kabupaten Bogor.

Nama Kwee Cahyadi Kumala dan Robin Zulkanain tercantum dalam surat dakwaan terdakwa fransiscus Xaverius Yohan Yap. Cahyadi disebut sebagai orang yang menjanjikan duit Rp 5 miliar kepada Bupati Bogor Rahmat Yasin untuk memuluskan tukar menukar kawasan hutan seluas 2.754 hektar di Bogor, Jawa Barat.

Editor: Pebriansyah Ariefana

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending