Kontras Siapkan Agenda Jelang Ketemu JA Baru

KBR, Jakarta- LSM Pemerhati HAM Kontras berencana mendesak Jaksa Agung baru Muhammad Prasetyo untuk menyelidiki tujuh berkas kasus pelanggaran HAM berat masa lalu yang mandek selama sepuluh tahun. (Baca: Jaksa Agung Prasetyo Janji Bekerja Independen)

Peneliti Kontras Yati Andriani mengatakan, hal itu akan disampaikan saat Kejaksaan Agung memanggil sejumlah LSM HAM untuk menyelesaikan kasus pelanggaran HAM. Saat ini belum ada undangan dari pihak Kejaksaan Agung mengenai rencana duduk bersama tersebut.

"Sepuluh tahun terakhir ini kan sudah ada tujuh berkas pelanggaran HAM berat yang mandek di kejaksaan agung, dari mulai berkas Trisakti Semanggi I dan II, penculikan paksa, talang sari, peristiwa 65 nah itu kan sudah sepuluh tahunan di kejaksaan agung. Kami berharap itu bukan sekedar statemant yang hanya sekedar untuk membangun citra bahwa jaksa agung mengakomodir para pegiat HAM dan para korban. Yang, kami butuhkan adalah apa rencana-rencana konkrit dari jaksa agung yang baru ini dan juga melakukan penyidikan atas berkas pelanggaran HAM berat," kata Yati kepada KBR (22/11)

Peneliti Kontras Yati Andriani menambahkan dalam penyelesaian kasus pelanggaran HAM masa lalu, lembaganya  meminta agar Presiden duduk bersama dengan Jaksa Agung serta Komnas HAM dalam menyelesaikan kasus ini. Selain itu, Kontras berharap Presiden Jokowi segera mengeluarkan Kepres baru untuk membentuk pengadilan Ad hoc yang selama ini masih wacana sejak masa pemerintahan Presiden SBY.

Sebelumnya, pasca Pelantikan kemarin Jaksa Agung baru, M Prasetyo berencana mengundang para pegiat HAM untuk diskusi bersama menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM. (Baca juga: ICW: Kita Lebih Kenal Ahmad Dhani Prasetyo daripada Prasetyo)

Editor: Nanda Hidayat