Bagikan:

Ketika Rohis Menolak Kelompok Radikal

KBR, Jakarta - Seribuan siswa pengurus organisasi Rohani Islam (ROHIS) diajak untuk menjauhi ajakan terorisme dan kelompok radikal. Seruan ini disampaikan dalam acara perkemahan pengurus ROHIS SMA/SMK tingkat Nasional di Cibubur, Jawa Barat.

NASIONAL

Kamis, 13 Nov 2014 13:09 WIB

Ketika Rohis Menolak Kelompok Radikal

Rohis, teroris, toleransi

KBR, Jakarta - Seribuan siswa pengurus organisasi Rohani Islam (ROHIS) diajak untuk menjauhi ajakan terorisme dan kelompok radikal. Seruan ini disampaikan dalam acara perkemahan pengurus ROHIS SMA/SMK tingkat Nasional di Cibubur, Jawa Barat, Kamis (13/11).

Perwakilan siswa dari Aceh hingga Papua ini ditempa materi toleransi dan mencegah radikalisme. Pejabat di Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama, Muhammad Ichsan Fahmi mengatakan kegiatan tahunan ini juga ditujukan agar siswa bisa meluruskan stigma bahwa ROHIS tidak berhubungan dengan kelompok terorisme.

"Yang paling dominan kan SMA organisasinya lebih mapan. Mereka sudah lebih siap untuk jadi mahasiswa, dilepas ke masyarakat. Mereka harus diarahkan. Jangan salah arah loh. Islam yang mana sih yang baik buat kita," kata Ichsan kepada KBR saat siswa senam pagi di Buperta, Cibubur, Jawa Barat.

Ichsan menambahkan ada lebih dari 800 siswa dan 600 siswi yang mewakili 33 provinsi dalam acara ini. Selain siswa, sebanyak 130 pembimbing yang juga guru agama di sekolah juga diberi materi pelatihan toleransi dan deradikalisasi yang sama.

"(Kenapa pembimbing juga ikut?) Ya kan mereka yang berkomunikasi langsung sama siswa, di sekolah yang selalu kasih materi agama. Jangan sampai gurunya punya pemahaman lain. Makanya kita samakan pemahamannya," kata Ichsan.

Acara ini sudah berlangsung sejak 11-15 November 2014. Selain pembekalan materi, mereka juga diberikan kegiatan outbound untuk mempererat kekerabatan siswa muslim dari berbagai daerah.

Editor: Pebriansyah Ariefana

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending