KBR, Jakarta - Komite Aksi Solidaritas Untuk Munir (KASUM) menyebut tidak hanya intelijen Amerika Serikat yang mengetahui pembunuhan pejuang HAM Munir.
Koordinator KASUM Chairul Anam mengatakan, intelijen internasional juga mengetahui adanya kasus pembunuhan tersebut. Sebab, saat itu banyak anggota intelijen Indonesia yang ikut dalam pesawat yang ditumpangi Munir dan transit di Singapura.
“Kalau untuk menyeret Hendropriyono sebagai kepala BIN dengan dokumen Kepolisian Indonesia dan Kejaksaan Agung itu cukup. Kalau mau menambahkan bukti yang ada biar terang benderang itu dibutuhkan baik dari CIA dan lembaga lain,” kata Chairul Anam saat dihubungi KBR
“Karena tidak hanya CIA yang mengetahui pembunuhan itu. Intelijen internasional yang beroperasi di Singapura pada 6 September 2004 itu, banyak intelijen Indonesia yang tidak bertugas di Singapura itu ada. Dan itu mencurigakan.”
Komite Aksi Solidaritas Untuk Munir (KASUM) menilai tanpa adanya dokumen tersebut, keterlibatan BIN dalam kasus Munir sudah dimiliki oleh Kepolisian Indonesia dan Kejaksaan Agung. Chairul Anam mengatakan dokumen-dokumen tersebut bakal diungkap, jika Presiden Joko Widodo berani mengambil langkah untuk mengusut kasus ini.
Editor: Antonius Eko