KBR, Jakarta - Kementerian Agraria dan Tata Ruang tengah memetakan potensi lahan pertanian di Indonesia untuk membantu program swasembada pangan. Presiden Jokowi menargetkan tiga tahun lagi Indonesia bisa memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri.
Menteri Agraria, Ferry Mursyidan Baldan mengatakan pemetaan potensi ini akan memudahkan Kementerian Pertanian untuk mengembangkan jenis pangan di tiap daerah.
"Ada lahan-lahan di seluruh Indonesia di mana itu bisa jadi potensi untuk nelayan, potensi untuk harus tetap terpelihara sebagai hutan. Potensi sebagai sawah, agrikultural misalnya tanaman tomat, cabai. Sehingga kita punya peta itu. Itu yang disebut Jokowi istilahnya one map policy," kata Ferry.
Ferry menambahkan, pihaknya masih menunggu hitung-hitungan Kementan apakah jumlah lahan pertanian mencukupi untuk swasembada pengan. Jika tidak cukup maka kementeriannya akan mengusahakan penerapan teknologi untuk menyuburkan lahan pertanian. Seperti pembangunan bendungan, saluran irigasi, dan penyulingan air laut menjadi air tawar.
"Saya kira (lahan potensial untuk pertanian) yang paling penting adalah dia dekat dan mampu mendapatkan air. Karena kita tak bisa lagi mengandalkan produktivitas pangan pada sawah tadah hujan,” tambah bekas politisi Partai Nasional Demokrat (Nasdem) ini.
Kementerian Pertanian dan Kementerian Agraria rencananya akan membuka tiga juta hektar lahan seperti yang diamanatkan Presiden Joko Widodo. Kementerian Agraria juga akan bertugas menyediakan lahan dengan membuka lahan baru atau merawat lahan yang terlantar. Namun Ferry belum bisa menyebut di mana daerah yang berpotensi dibuka untuk pertanian itu.
Presiden Jokowi sebelumnya menargetkan kepada Kementerian Pertanian agar tiga tahun lagi Indonesia bisa swasembada pangan . Jika tak terwujud, kata Jokowi, posisi menteri akan diganti karena sudah banyak yang masuk dalam antrean calon menteri.
Editor: Antonius Eko