KBR, Jakarta - Fraksi Partai Hanura mendorong pemerintah menjelaskan dengan lebih detail ke semua pihak terutama DPR tentang perencanaan penggunaan dana penghematan dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Anggota Fraksi Hanura Farid Alfauzi mencontohkan, untuk infrastruktur harus ada penjelasan mengenai jalan yang dibangun. Presiden juga dapat mengajak semua pihak untuk bersama-sama mengawasi penggunaan dana penghematan tersebut. Sehingga tak ada alasan bagi Koalisi Prabowo untuk mengajukan interpelasi.
“Sudah dijelaskan oleh pemerintah tentang mengapa sebagian subsidi BBM dicabut, tetapi yang belum konkrit penjelasannya adalah untuk infrastruktur apa saja. Kan penjelasannya hanya infrastruktur, untuk yang lebih produktif, tapi kalau dijelaskan lebih detail, lebih menjadi data, semua orang bisa menerima,” kata Farid Alfauzi di Gedung DPR.
Farid menilai langkah Koalisi Prabowo yang saat ini menggalang tanda tangan anggota dewan untuk mengajukan interpelasi sangat berlebihan. Alasan harga minyak dunia turun sebagai dasar interpelasi pun sangat dangkal. Mengingat turunnya harga minyak dunia baru satu bulan dan tak bisa diperkirakan di bulan-bulan selanjutnya.
Ia yakin, langkah interpelasi yang saat ini digalang, tak mendapat dukungan dari sebagian besar rakyat Indonesia. Pasalnya akan mengguncang kondisi ekonomi nasional.
Dunia internasional pun akan melihat bahwa Indonesia tidak stabil karena DPR membuat pemerintahan menjadi tidak kuat. Akibatnya investasi bakal terganggu dan masyarakatlah yang akhirnya dirugikan.
Editor: Antonius Eko