Fitra: Ya, Anggaran Penjagaan Laut Kita Kecil

KBR, Jakarta- LSM Transparansi Anggaran Fitra, menyatakan anggaran untuk keamanan laut Indonesia sangat minim. Hal itu sekaligus membenarkan bocornya transkip pembicaraan Menteri Perikanan dan Kelautan dengan polisi dan TNI tentang minimnya anggaran pengamanan laut di masyarakat.

Koordinator Advokasi dan Investigasi Fitra, Uchok Sky Khadafi mengatakan anggaran operasional dan penegakan hukum angkatan laut hanya Rp 30,5 miliar. Hal tersebut tidak sebanding dengan biaya perkantoran TNI AL yang mencapai Rp 900 miliar. Sehingga kata dia, penjagaan tetorial laut di tanah air, sama sekali tak dilakukan.

"Anggaran operasional untuk penegakan hukum memang sangat minim. Setiap tahun itu kita bandingkan antara 2013 dan 2014. Itu hanya dialokasi sebesar Rp 30,5 miliar. Ini minim dan sedikit sekali dan tidak mungkin bisa melakukan patroli tiap hari," kata Uchok kepada KBR.

Sebelum beredar transkip percakapan antara Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti dengan pejabat Kepolian dan TNI Angkatan Laut. Dalam percakapan itu terungkap bahwa, anggaran untuk pengamanan laut sedikit, sehingga tak bisa menopang biaya operasional. TNI AL hanya punya 70 kapal patroli. Dari 70 itu hanya 10 yang layak jalan. Namun hanya tiga kapal yang punya biaya operasinya.

Sementara di kepolisian, polisi punya 490 kapal patroli namun yang beroperasi hanya setengahnya itu pun dalam sebulan hanya sepuluh hari. Perharinya hanya beroperasi 2 jam.

Editor: Dimas Rizky