KBR, Jakarta - Yayasan Cahaya Guru meminta program deradikalisasi Kementerian Agama dilakukan di sekolah-sekolah umum. Penelitian yayasan itu menyebut keberagaman di sekolah-sekolah negeri mulai luntur. (Baca: Ponpes: Program Deradikalisasi Kemenag Tidak Maksimal)
Ketua Yayasan Cahaya Guru, Henny Supolo berharap metode pembelajaran deradikalisasi harus lebih banyak praktik. Sebab kalau hanya penyampaian materi biasa tidak akan mengubah perilaku siswa. (Baca: BNPT Cegah Jihadis WNI yang Perang Suriah Balik Indonesia)
"Yang penting jangan berhenti dalam pengetahuan. Karena dalam Pancasila itu banyak sekali, kalau diperas jadi satu itu gotong royong. Dari situ saja sebetulnya bisa dikembangkan," jelas henny ketika dihubungi KBR, Sabtu (1/11) pagi. "Jadi menurut saya bisa (mengurangi radikalisme). Tetapi bukan sebagai pengetahuan namun proses penyadaran. Karena kalau tidak, cuma iya iya saja pesertanya, Lalu dalam keseharian tidak terlihat," jelasnya kepada KBR (1/11).
Ketua Yayasan Cahaya Guru, Henny Supolo. Program deradikalisasi Kementerian Agama akan dilakukan ke sekitar 150-an santri di Jawa. Santri-santri ini direkrut dari 50-an pondok pesantren yang ada di Jawa. Tujuannya, memberikan pemahaman dasar agama dan mengikis paham kekerasan. Program deradikalisasi ini juga melibatkan Mahkamah Konstitusi.
Editor: Nanda Hidayat
Deradikalisasi Perlu Juga di Sekolah Umum
KBR, Jakarta - Yayasan Cahaya Guru meminta program deradikalisasi Kementerian Agama dilakukan di sekolah-sekolah umum. Penelitian yayasan itu menyebut keberagaman di sekolah-sekolah negeri mulai luntur.

NASIONAL
Sabtu, 01 Nov 2014 11:37 WIB

Deradikalisasi, Sekolah Umum
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai