Bagikan:

Atasi Kenaikan, Pemerintah Minta Warga Kota Tanam Cabai

KBR, Jakarta - Pemerintah akan meminta masyarakat perkotaan untuk menanam pohon komoditas cabai.

NASIONAL

Minggu, 16 Nov 2014 19:56 WIB

Author

Yudi Rahman

Atasi Kenaikan, Pemerintah Minta Warga Kota Tanam Cabai

cabe, kenaikan, tanam, hortikultura

KBR, Jakarta - Pemerintah akan meminta   masyarakat perkotaan untuk menanam pohon komoditas cabai. Tujuannya, untuk menekan harga. Menurut Dirjen Holtikultura Kementerian Pertanian, Hasanudin Ibrahim, langkah pemerintah ini akan segera dilakukan agar kebutuhan masyarakat terhadap komoditas cabai bisa tercukupi. Kata dia, dengan menanam pohon cabai sendiri, masyarakat dengan leluasa mengonsumsi dan mengolah cabai sesuai dengan kebutuhannya.


"Mengembangkan gerakan penanaman cabai dalam pot di urban area, karena sebenarnya menanam cabai tidak terlalu sulit, di dalam pot di pekarangan rumah penduduk bisa dilakukan walau pun secara praktek tidak mudah juga. Tergantung kesediaan tiap rumah tangga untuk sedikit lebih rajin untuk memelihara dua dan tiga pohon cabai di pekarangan rumahnya. Secara teori mungkin, secara praktek tidak mudah tetapi harus kita lakukan gerakan ini," ujar Dirjen Holtikultura Kementerian Pertanian Hasanudin Ibrahim di Kantor Kementerian Perdagangan, Minggu (16/11).

Dirjen Holtikultura Hasanuddin Ibrahim menambahkan, kenaikan harga komoditas cabai disebabkan karena pasokan yang terbatas akibat musim kemarau panjang. Selain itu, masalah distribusi dan transportasi yang lama menyebabkan harga cabai meningkat dan kualitas cabai menurun akibat pembusukan selama proses distribusi.


Harga cabai di beberapa daerah terus meroket hingga berkisar 40-hingga 100%. Di Bengkulu, harga cabai menembus harga Rp 110 ribu per kilogram. Padahal harga sebelumnya hanya berkisar Rp 50-60 ribu perkilogram.


Editor: Rony Sitanggang

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending