Bagikan:

Antisipasi Kenaikan BBM, Pengusaha Berencana Usulkan Rekomendasi

KBR, Jakarta - Pengusaha berencana mengusulkan rekomendasi dalam sidang Dewan Pengupahan terkait rencana pemerintah menaikkan BBM. Ini karena sampai saat ini belum diketahui pasti kapan dan berapa besaran kenaikan BBM.

NASIONAL

Selasa, 04 Nov 2014 18:01 WIB

Author

Nur Azizah

Antisipasi Kenaikan BBM, Pengusaha Berencana Usulkan Rekomendasi

jokowi, BBM, naik, premium

KBR, Jakarta - Pengusaha berencana mengusulkan rekomendasi dalam sidang Dewan Pengupahan terkait rencana pemerintah menaikkan BBM. Ini karena sampai saat ini belum diketahui pasti kapan dan berapa besaran kenaikan BBM.

Anggota dewan pengupahan Jakarta dari unsur pengusaha Sarman Simanjorang mengatakan rekomendasi itu berisi perundingan bipartit antara pengusaha dan pekerja. Itu dilakukan pasca kenaikan BBM.

“Sedangkan kita, kan, diburu waktu untuk menetapkan UMP. Jadi kami kurang sepakat nanti kalau itu dikaitkan dengan isu kenaikan BBM. Semua juga kena, pengusaha juga kena, biaya operasionalnya akan naik kalau itu, semua kena. Cuma yang jadi masalah kita belum tahu berapa dan kapan,” kata Sarman di Jakarta, Selasa (4/11).

Hasil pengolahan survei BPS menyebut besaran KHL tahunan sebesar Rp 2.490.474 pada bulan Juli, Nopember dan Desember. Ini yang diperkirakan bakal alot dibahas dalam sidang dewan pengupahan Provinsi DKI Jakarta hari ini.

Angka tersebut tak jauh berbeda dengan KHL Jakarta tahun 2014 sebesar Rp 2.299.860/bulan. Untuk itu buruh meminta  pemprv DKI menghitung ulang angka KHL pada bulan Oktober yang menurut versi buruh sebesar Rp Rp 2.737.000. Sementara versi BPS sebesar Rp 2.448.000.

"Untuk itu yang paling penting kita rekomendasikan nanti bawah ketika pemerintah menaikkan BBM tahun ini atau awal tahun depan ada perundingan bipartit masing masing perusahaan untuk menaikkan tunjangan transport. Itu yang kita minta," jelas dia.

Editor: Pebriansyah Ariefana

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending