Bagikan:

Wawan Dilarang Melayat, Adnan Buyung Protes KPK

Kuasa Hukum tersangka penyuapan hakim konstitusi, Tubagus Chaery Wardhana, Adnan Buyung Nasution memprotes Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

NASIONAL

Senin, 11 Nov 2013 19:19 WIB

Author

Sasmito

Wawan Dilarang Melayat, Adnan Buyung Protes KPK

Wawan, Adnan Buyung, KPK

KBR68H,Jakarta - Kuasa Hukum tersangka penyuapan hakim konstitusi, Tubagus Chaery Wardhana, Adnan Buyung Nasution memprotes Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Protes itu dilayangkan karena KPK tidak memberi izin kepada Tubagus yang biasa disapa Wawan untuk melayat kakak iparnya Hikmat Komet yang meninggal Sabtu pekan lalu (9/11). Hikmat Komet merupakan suami Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah

Adnan menilai, lembaga antirasuah ini tidak berperikemanusiaan.

"Saya datang untuk menyampaikan surat protes keras kepada pimpinan KPK. Karena sikap dan tindakan mereka tidak berperikemanusiaan dan terkesan menunjukkan keangkuhan dan arogansi wewenang. Karena klien saya kemarin itu mendapat musibah hari sabtu dan diharapkan hadir oleh keluarga," ujar Adnan di gedung KPK, Senin (11/11).

Sementara, KPK menyatakan penolakan pemberian izin melayat kepada tersangka karena alasan keamanan penangan perkara. Sebab, wawan kini menjadi tersangka kasus suap sengketa pilkada di Kabupaten Lebak yang juga melibatkan bekas Ketua Mahkamah Konstitusi, Akil Mochtar.

Selain itu, Menurut juru bicara KPK, Johan Budi, keluarga yang meninggal bukanlah saudara kandung langsung dari Wawan. Karena itu, kata dia, KPK menolak jika dikatakan sebagai lembaga yang tidak berperikemanusiaan.

“Tidak diizinkan itu kan kewenangan penyidik dan kepala rutan. Ini ada 2 hal menurut kepala rutan. Yang pertama keamanan untuk proses penanganan perkara. Yang kedua yang meninggal itu bukan saudara kandung tapi ipar. Pertimbangan itu yang menjadi dasar tidak diizinkan melayat,” ujar Johan Budi di gedung KPK

Johan Budi  menambahkan lembaganya akan mempersilahkan kuasa hukum Tubagus jika seandainya ingin menempuh jalur hukum.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending