Bagikan:

Tak Ada yang Untung Jika Hubungan Diplomatik Australia-Indonesia Terputus

400-an perusahaan Australia akan merugi bila hubungan diplomatik dengan Indonesia dihentikan.

NASIONAL

Rabu, 20 Nov 2013 10:52 WIB

Tak Ada yang Untung Jika Hubungan Diplomatik Australia-Indonesia  Terputus

Investasi Australia, Diplomatik, Penyadapan

KBR68H, Jakarta- 400-an perusahaan Australia akan merugi bila hubungan diplomatik dengan Indonesia dihentikan. Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Bachrul Choiri mengatakan, nilai investasi jasa Australia di tanah air mencapai lebih dari Rp 80 Milliar. Selain itu itu, bank-bank asal Australia juga banyak beroperasi di Indonesia dengan nilai yang besar.

" Contohnya bank-bank Australia banyak beroperasi di sini, seperti bank ANZ yang mengisi pasar di Indonesia. Perusahaan Australia juga banyak berinvestasi di Indonesia sekitar 400-an nilai investasinya sekitar 7 milliar dollar. Indonesia juga tergantung jasa banyak pelajar kita di sana dan banyak bantuan Australia dibidang pendidikan", kata Bachrul Choiri dalam program Sarapan Pagi KBR68H.

Bachrul Choiri menambahkan, Indonesia juga merugi bila memutuskan hubungan ekonomi dengan Australia. Terutama untuk bantuan di bidang pendidikan dan memperoleh sapi impor dari Australia.

Sementara kerugian Indonesia diperkirakan mencapai puluhan milliar rupiah  jika kerjasama dengan Negeri Kanguru tersebut terputus. Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Suryo Bambang Sulistio mengatakan angka tersebut merupakan jumlah investasi yang ditanamkan pengusaha Indonesia . Menurut Suryo, produk Indonesia yang diekspor ke negara itu seperti minyak mentah, produk nabati, industri tekstil, dan elektronik.

"Hubungan dagang kita cukup baik dan meningkat terus, ya. Kita kan misalnya sangat tergantung dengan Australi menyangkut produk daging misalnya. Dan bagi Australi kita tu eksportir terbesar untuk ketel untuk daging bagi mereka. Jadi akan sangat merugikan bagi mereka juga. Bagi ekspor mereka kalau hubungan dagang ini bisa terdampak karena ini. ya kita juga mengeskpor ke Australia. Komoditas, minyak mentah, kelapa sawit, lain sebagainya itu. kalau enggak salah sudah Rp20 milliar, ya," ungkap Bambang.

Indonesia berencana memutus hubungan bidang ekonomi dengan Australia menyusul tidak ada permintaan maaf dari Perdana Menteri Tonny Abbot soal penyadapan terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan sejumlah pejabat Indonesia oleh Badan Intelijen Australia empat tahun silam. Ini terungkap dari pemberitaan media asing. Presiden Yudhoyono meminta Australia memberikan tanggapan dan permintaan maaf hingga Jumat lusa.

 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending