KBR68H, Jakarta - Perdana Menteri Australia Tonny Abbott tak menyebutkan minta maaf dalam surat balasan kepada Pemerintahan Indonesia atas skandal penyadapan terhadap sejumlah pejabat Indonesia.
Hal itu disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono seperti yang ditulis dalam surat balasan dari Australia. Kendati demikian, Tonny Abbott berjanji berjanji tidak akan menyadap petinggi Indonesia lagi.
Dalam surat tersebut, Tonny Abbott juga setuju menata ulang kerja sama bilateral kedua negara. Perdana Menteri yang dilantik awal tahun, juga setuju kedua negara membuat aturan kerjasama yang baru dan lebih jelas.
"Itulah tiga hal penting yang saya dapatkan dari surat Perdana Menteri Australia. Sungguh pun demikian, masih ada menurut saya, sejumlah hal yang perlu diberikan klarifikasinya oleh Australia. Dengan kandungan surat seperti itu yang sekaligus menunjukkan respon PM Australia terhadap surat saya," ujar SBY di Jakarta, Selasa (26/11).
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menambahkan, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa sudah ditunjuk sebagai utusan Indonesia dalam penataulangan kerjasama Indonesia-Australia. Dia berharap aturan kerjasama yang baru bisa dipatuhi Australia.
Editor: Antonius Eko