KBR68H, Jakarta - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengklaim, tim perbaikan untuk memberantas mafia migas sudah berjalan optimal. Tim ini dibentuk pasca penangkapan bekas Kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Juru Bicara SKK Migas, Elan Budiantoro mengatakan, lembaganya telah merombak ratusan posisi pejabat yang terindikasi tidak bersih. Ini dilakukan untuk memutus jaringan mafia migas yang diyakini sudah terjalin sebelumnya. (Baca: Perombakan Besar-besaran di SKK Migas)
"Kami melakukan reposisi terhadap 36 posisi kepala divisi setingkat dan juga 115 pejabat tingkat kepala divisi dan kepala dinas setingkat, artinya apapun yang kita indikasi kan berpotensi yang menjadi sesuatu yang kurang baik sudah kita ubah kita ganti dengan orang-orang, supaya kalau ada mafia dan konpirasi yang sudah terjalin sebelumnya sudah terbelit dengan posisi baru,” kata Elan di Warung Daun, Sabtu (23/11)
Kasus SKK migas terbongkar saat Kepala SKK Migas Rudy Rubiandini ditangkap oleh penyidik KPK. Selain Rudy, KPK juga menangkap petinggi Kernel Oil, Simon Gunawan Tanjaya dan pelatih golf pribadi Deviardi. Rudi dan Deviardi dijerat pasal Pencucian Uang. Keduanya terancam pidana penjara paling lama 20 tahun dan denda paling banyak Rp 10 miliar. (Baca: PPATK: Kasus Korupsi di SKK Migas Akan Berkembang)
Editor: Damar Fery Ardiyan
SKK Migas Klaim Tim Pemberantas Mafia Sudah Optimal
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengklaim, tim perbaikan untuk memberantas mafia migas sudah berjalan optimal

NASIONAL
Sabtu, 23 Nov 2013 12:06 WIB


SKK Migas Klaim Tim Pemberantas Mafia Sudah Optimal
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai