KBR68H, Jakarta - LSM Setara Institute mengajak masyarakat untuk memilih presiden yang menjunjung semangat toleransi dan kebebasan berkeyakinan pada Pemilu 2014 mendatang. Wakil ketua Setara, Bonar Tigor Naipospos mengatakan jumlah kasus intoleransi di Indonesia akan jauh berkurang jika presiden terpilih selanjutnya memiliki komitmen tersebut.
"Bukan hanya figur yang manis dalam perkataan tapi memang mempunyai aksi nyata untuk mendorong supaya toleransi dan hak kebebasan beragama itu dihormati. Saya berharap pemilih 2014 itu cerdas dan mengerti siapa figur yang harus mereka pilih," ujar Bonar ketika dihubungi KBR68H, Sabtu (16/11)
Wakil Ketua Setara Institute, Bonar Tigor Naipospos menambahkan, faktor utama tingginya kasus intoleransi di Indonesia adalah tidak tegasnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam menangani kelompok intoleran. Selain itu kata dia pendidikan toleransi yang tidak merata di masyarakat juga jadi penyebab tingginya kasus intoleransi.
Tahun lalu, Setara Institut mencatat kasus intoleransi di Indonesia mencapai 224 kasus. Kasus tersebut mayoritas terjadi di Jawa Barat. Kemarin merupakan peringatan Hari Toleransi Internasional. Peringatan yang ditetapkan oleh Badan Khusus PBB, UNESCO sejak tahun 1995 ini bertujuan mengingatkan kembali pentingnya merawat nilai-nilai toleransi dalam masyarakat, terutama masyarakat yang majemuk.
SETARA: Pilpres 2014, Pilih Presiden Pro Toleransi
KBR68H, Jakarta - LSM Setara Institute mengajak masyarakat untuk memilih presiden yang menjunjung semangat toleransi dan kebebasan berkeyakinan pada Pemilu 2014 mendatang.

NASIONAL
Minggu, 17 Nov 2013 10:16 WIB


Setara, toleransi, presiden, pilpres
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai