Bagikan:

SBY: Era Upah Buruh Murah Sudah Berakhir

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan masa upah murah bagi para buruh di Indonesia sudah berakhir.

NASIONAL

Senin, 04 Nov 2013 19:06 WIB

Author

Eli Kamilah

SBY: Era Upah Buruh Murah Sudah Berakhir

buruh, demo, istana negara, ump

KBR68H, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan masa upah murah bagi para buruh di Indonesia sudah berakhir. 


SBY meminta baik buruh maupun pengusaha untuk bisa duduk bersama menentukan kesejahteraan buruh yang rasional dan sesuai kemampuan pengusaha. SBY juga mengingatkan tidak boleh adanya kekerasan seperti sweeping dan penyegelan oleh pihak man apun. 


"Saya sudah mengatakan era upah buruh murah sudah selesai, tidak boleh kita jadikan keunggulan kooperatif.Tapi sekali lagi meningkatkan upah buruh sesuai kemampuan sesuai dengan kepatutan, jadi semuanya win-win. Semua harus rasional-rasional," kata SBY di Istana Bogor, Senin (4/11). 


Sementara itu, Kamar Dagang dan Industri (KADIN) mengeluhkan aksi sweeping yang dilakukan para buruh saat mogok nasional. 


Ketua Umum KADIN Suryo Bambang Sulisto mengatakan pihaknya juga menyayangkan ketidaktegasan aparat dalam menindaklanjuti aksi sweeping tersebut. Meski begitu kata Suryo, Kadin mendukung adanya peningkatan upah buruh sesuai produktivitas kerja.


"Kadin mendukung pengupahan yang berkeadilan, dengan disertai dengan peningkatan produktivitas. Dengan begitu buruh secara nyata dapat berperan menjadi faktor pertumbuhan ekonomi melalui daya saing. Kadin sangat berharap para penegak hukum bisa lebih tegas terhadap aksi anarkis oleh para buruh dalam melakukan tuntutan hak-haknya" kata Suryo.


Demo buruh menuntut kenaikan upah minimum pekerja melanda Jakarta dan kota satelit (Bogor, Bekasi, Tangerang) dalam sepekan terakhir. Dalam aksi tersebut, beberapa kelompok buruh melakukan razia atau sweeping, mengajak rekannya ikut unjuk rasa. 


Di Tanggerang misalnya, buruh juga memblokade jalan, sebagian lainnya menggelar konvoi menyusuri kawasan Balaraja-Curug sembari menggedor pabrik-pabrik, mengajak pekerja untuk bergabung dalam aksi. 


Editor: Antonius Eko 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending