Bagikan:

Ratusan TKI Geruduk Kemensos Minta Uang Saku

Sekitar 800 tenaga kerja Indonesia TKI yang dideportasi Keimigrasian Pemerintah Malaysia menggeruduk kantor Kementerian Sosial.

NASIONAL

Senin, 25 Nov 2013 15:26 WIB

Author

Bambang Hari

Ratusan TKI Geruduk Kemensos Minta Uang Saku

TKI demosntrasi, TKI deportasi, TKI uang saku, TKI geruduk kemensos

KBR68H, Jakarta - Sekitar 800 tenaga kerja Indonesia TKI yang dideportasi Keimigrasian Pemerintah Malaysia menggeruduk kantor Kementerian Sosial. Mereka menuntut uang saku sebesar Rp250 ribu. Salah seorang TKI asal Sukabumi, Jawa Barat, Asep Iwan Fandiana mengatakan, tuntutan itu sesuai janji orang yang mengaku pejabat Dinas Sosial yang menemui mereka di penampungan Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Asep mengatakan mereka juga dijanjikan akan diantarkan ke kampung halaman masing-masing.

"Jadi kami diberikan kartu kuning. Kemudian kami didata sesuai dengan KTP kami masing-masing. Lalu dicap jari kami. Kemudian dia berkata seperti ini; kartu ini jangan sampai hilang. Nanti setelah sampai Tanjung Priok, kami akan mendapatkan uang saku sebesar 250 ribu perkepala. Terlebih dia juga menjanjikan untuk mengantarkan kami ke tempat masing-masing. Yang bicara itu saya juga tidak tahu. Sebab dia tidak memakai baju dinas. Namun dugaan kami dia adalah salah satu pejabat di dinas sosial," ujarnya kepada KBR68H di halaman kantor Kementerian Sosial di Jakarta.

Menurut TKI, Asep Iwan Fandiana, ratusan TKI yang datang ke Kementerian Sosial berasal dari beberapa provinsi, di antaranya Jawa Barat, Jawa Tengah, serta wilayah Sumatera. Pemerintah Malaysia kembali mendeportasi ratusan tenaga kerja Indonesia yang masuk tanpa dokumen. Mereka umumnya masuk melalui jalur tikus di perbatasan. Hingga pertengahan Juni lalu, negeri jiran telah mengusir lebih dari 7.500 TKI bermasalah termasuk puluhan anak-anak. Para TKI dideportasi menuju Tanjungpinang.


Editor: Fuad Bakhtiar

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending