Bagikan:

Polri Siap Patuhi Keputusan Presiden soal Penyadapan Australia

KBR68H, Jakarta - Kepolisian Indonesia masih mengevaluasi program-program kerjasama dengan Australia untuk segera dihentikan. Ini setelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan lembaga/kementerian untuk memutus sejumlah kerjasama dengan Austra

NASIONAL

Rabu, 20 Nov 2013 19:55 WIB

Polri Siap Patuhi Keputusan Presiden soal Penyadapan Australia

penyadapan, australia, polisi

KBR68H, Jakarta - Kepolisian Indonesia masih mengevaluasi program-program kerjasama dengan Australia untuk segera dihentikan. Ini setelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan lembaga/kementerian untuk memutus sejumlah kerjasama dengan Australia menyusul skandal penyadapan.

Saat ini Kepolisian memiliki beberapa kerjasama dengan Kepolisian Australia. Antara lain, kerjasama bidang pelatihan, dan pencegahan penyelundupan manusia. Juru bicara Kepolisian Indonesia, Agus Rianto mengatakan lembaganya siap mematuhi semua Instruksi Presiden terutama yang berkaitan dengan Kepolisian.

“Nanti coba kita lihat bentuk-bentuk kerjasama seperti apa, kan Presiden baru ngomong hari ini. Nah, tentunya, nanti kita akan melihat sampai sejauh mana keterkaitannya dengan Polri, kemudian bentuk-bentuk kerjasamanya apa saja. Nanti, keputusan seperti apa yang diambil itu kan perlu mekanisme dan waktu, ya,” jelas Agus Rianto kepada KBR68H, Rabu (20/11).

Pemerintah Indonesia menghentikan sejumlah kerja sama dengan Australia pascapenyadapan sejumlah petinggi Indonesia. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, kerja sama seperti pertukaran informasi, latihan militer bersama, dan pertukaran intelejen dihentikan sementara.

Presiden Yudhoyono melayangkan surat resmi untuk meminta Pemerintah Australia memberikan penjelasan resmi terkait penyadapan teleponnya bersama sejumlah petinggi Indonesia lainnya, malam ini.

Editor: Suryawijayanti

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending