KBR68H, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan melambat pada kuartal keempat tahun ini. Gejolak ekonomi global bisa membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya mencapai 5 persen. Untuk mencegah krisis, ia berjanji akan menjaga sektor ekonomi unggulan Indonesia seperti pertanian dan peternakan.
"Apa yang harus kita lakukan agar pertumbuhan tetap terjaga. Ingat, ini akan saya bacakan catatan saya. Kita itu punya sembilan unggulan sektor ril dan jasa. Pertanian, kehutanan, peternakan, dan perikanan memberi konstribusi 14 persen, mari kita jaga. Pertambangan 11 persen koma sekian. Industri pengolahan tinggi, yakni 23,94 persen. Listrik dan air bersih 0,79 persen. Konstruksi 10 persen, perdagangan, hotel, dan restoran 13 persen. Itu bagus," ujar SBY di Jakarta, Rabu (27/11).
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengklaim, meski melambat, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih lebih bagus dibanding sejumlah negara barat. Kata dia, pertumbuhan ekonomi sejumlah negara barat ada yang tidak mencapai satu persen. Sementara Indonesia pertumbuhannya bisa lebih baik jika volume konsumsi rumah tangga dan iklim investasi bisa dijaga.
Editor: Antonius Eko