Bagikan:

Permintaan Pasar Tinggi, PDIP Isyaratkan Capreskan Jokowi

KBR68H, Jakarta - PDI Perjuangan (PDIP) mengisyaratkan bakal mencalonkan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo sebagai calon presiden pada Pemilu 2014 mendatang. Pengurus DPP PDI Perjuangan, Eva Kusuma Sundari mengatakan salah satu pertimbangan kemungkinan

NASIONAL

Sabtu, 30 Nov 2013 23:32 WIB

Permintaan Pasar Tinggi, PDIP Isyaratkan Capreskan Jokowi

PDIP, Jokowi, Pemilu 2014, calon presiden, Joko Widodo

KBR68H, Jakarta - PDI Perjuangan (PDIP) mengisyaratkan bakal mencalonkan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo sebagai calon presiden pada Pemilu 2014 mendatang.

Pengurus DPP PDI Perjuangan, Eva Kusuma Sundari mengatakan salah satu pertimbangan kemungkinan diusulkannya bekas Walikota Solo tersebut sebagai Capres adalah permintaan yang tinggi dari masyarakat.
Meski begitu, Eva Kusuma mengatakan keputusan itu sepenuhnya akan ditentukan usai pelaksanaan Pemilu Legislatif tahun depan.

"Oh, pasti, pasti! Nggak mungkin kita mau jualan tidak menghitung pasar, itu omong kosong," kata Eva Kusuma Sundari kepada KBR68H, Sabtu (30/11).

Termasuk mencapreskan Jokowi? "Oh, iya. Bu Mega di beberapa tempat menyatakan, begitu. Bahkan yang terakhir, kata Bu Mega, 'aku enggak apa-apa elektabilitasku kalah sama Jokowi'. Itu kan artinya Ibu itu memperhatikan pasar, ya," kata Eva.

Beberapa lembaga survei di Indonesia merilis tingginya elektabilitas atau tingkat keterpilihan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo sebagai calon presiden dibanding calon yang diusung partai lain.

Jajak pendapat terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menyebutkan, Jokowi meraih 38,3 persen dalam survey yang dilakukan lembaga tersebut. Sementara Prabowo hanya meraih 11 persen, disusul Wiranto 10 persen. Survei dilakukan menggunakan metode sampling multi stage random sampling dari tanggal 12 September hingga 5 Oktober 2013 dengan jumlah responden 1200 orang di 33 provinsi.

Editor: Agus Luqman

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending