KBR68H, Jakarta - Sebagian masyarakat di Australia sudah memprediksi
sejak awal lemahnya kepemimpinan Perdana Menteri Tony Abbott dalam menjalin
hubungan dengan negara tetangga, khususnya Indonesia. Pengamat politik
Australia Jacqui Baker menilai Abbott tak bisa memanfaatkan
keuntungan dari diplomasi dengan Indonesia. Kata dia kasus penyadapan terhadap
10 pejabat tinggi Indonesia merupakan pukulan bagi Abbott yang baru menjabat
dua bulan sebagai perdana menteri.
"Intelektual dan para pakar politik di Australia, apakah Abbot
memang kuat untuk menanggulangi hubungan
dengan Indonesia, apakah dia cukup sadar bagaimana menanggulangi hubungan
dengan luar negeri, ini memang krisis pertama bagi Abbott krisis seperti ini terjadi dengan
mitra kita di Indonesia mengangkat pertayaan besar terhadap kemampuan
dia," kata Jacqui dalam program
Sarapan Pagi KBR68H
Sebelumnya hasil jajak pendapat di media Australia menyebutkan sebagian besar
warga Negeri Kanguru setuju PM Abbott harus minta maaf ke Indonesia
terkait kasus penyadapan. Polling yang dilakukan Sydney Morning Herald
misalnya menyebutkan hampir 60% dari lebih 2.600 responden atau mayoritas warga
Australia menginginkan negaranya meminta maaf ke Indonesia. Sisanya 30-an
persen mengatakan Canberra tidak mesti meminta maaf ke Jakarta dan 7%
tidak yakin dengan kedua pilihan tersebut.
Pengamat di Australia Nilai Kepemimpinan Abbot Lemah
Sebagian masyarakat di Australia sudah memprediksi sejak awal lemahnya kepemimpinan Perdana Menteri Tony Abbott dalam menjalin hubungan dengan negara tetangga, khususnya Indonesia

NASIONAL
Jumat, 22 Nov 2013 10:54 WIB


Abbot, penyadapan, Australia
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai