KBR68H,Jakarta − Rencana pemerintah untuk melakukakan digitalisasi televisi akan memberatkan industri stasiun televisi di daerah.
Peneliti Perkembangan TV Digital di Indonesia, Diani Citra mengatakan, infrastruktur pemecahan frekwensi analog membutuhkan biaya yang besar. Menurut dia, hanya televisi nasional saja yang memiliki kesanggupan untuk membangun infrastruktur tersebut.
"Peserta industri pertelevisian kita yang sanggup memang yang besar-besar saja. Jadi kalau ber-digitalisasi yang sangat keteteran adalah yang kecil-kecil. Pertama kalau membangun ikutan lembaga multiplexing (teknik menggabungkan beberapa sinyal, red.) karena pemerintah hanya bersedia memberikan subsidi 300 miliar. Multiplexing ini alat yang untuk memecah frekwensi fungsi analog kita,” üjar Diani dalam program sarapan pagi KBR68H, Selasa (26/11).
Diani Citra meminta pemerintah tidak memaksakan perkembangan TV digital di seluruh daerah. Menurut dia, kesanggupan masing-masing daerah cukup berbeda. Semisal, untuk daerah-daerah pedalaman di Papua. Selain itu, Diani menilai digitalisasi ini harus dibatalkan karena belum memiliki payung hukum yang jelas.
Editor: Anto Sidharta
Peneliti: Digitalisasi Televisi Beratkan TV Lokal
Rencana pemerintah untuk melakukakan digitalisasi televisi akan memberatkan industri stasiun televisi di daerah. Peneliti Perkembangan TV Digital di Indonesia, Diani Citra mengatakan, infrastruktur pemecahan frekwensi analog membutuhkan biaya yang besar.

NASIONAL
Selasa, 26 Nov 2013 12:10 WIB


Digitalisasi Televisi, TV Lokal
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai