KBR68H, Jakarta - Pemerintah dinilai tutup mata terkait
eksploitasi yang menimpa Tenaga Kerja Indonesia di Hongkong. Aktivis LSM
Migrant Care Wahyu Susilo meminta pertanggungjawaban pemerintah karena terjadi
praktek perbudakan terhadap TKI di Hongkong. Selain itu, TKI juga mengalami
penyiksaan dan pelecehan seksual.
"Propaganda TKI dari pemerintah Indonesia bahwa kondisi TKI kita di
Hongkong relatif lebhi baik dibanding negara lain, faktanya riset teman-teman
amnesti ada praktek serupa perbudakan, saya kira ini harus ditindaklanjuti,
karena memang secara faktual ada dukungan dari pihak Indonesia, terhadap
praktek pengambilan keuntungan yang tidak sah dari perusahaan," kata Wahyu
kepada KBR68H
Sebelumnya organisasi HAM, Amnesty Internasional menyatakan ribuan tenaga kerja
Indonesia yang bekerja sebagai pekerja rumah tangga dieksploitasi di Hongkong.
Amnesty mengatakan agen perekrutan menahan dokumen mereka dan mengenakan biaya
mahal untuk pengiriman ke Hongkong dengan iming-iming gaji tinggi. Amnesty
menemukan banyak TKI yang mengalami penyiksaan fisik dan seksual, tidak
mendapatkan makanan cukup serta bekerja dalam waktu lama.
Pemerintah Didesak Tindaklanjuti Temuan Amnesti Soal Nasib TKI di Hongkong
Pemerintah dinilai tutup mata terkait eksploitasi yang menimpa Tenaga Kerja Indonesia di Hongkong.

NASIONAL
Jumat, 22 Nov 2013 13:30 WIB


TKI, perbudakaan, Migrant Care, Hongkong
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai