KBR68H, Jakarta – Pemerintah memberi kesempatan kepada maskapai penerbangan PT Merpati Airlines untuk tetap beroperasi. Pasalnya, jasa penerbangan antar daerah di Indonesia saat ini sedang tumbuh. Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Radjasa mengatakan, Merpati harus bisa mengambil peluang pasar tersebut. Kata dia, pemerintah memberi waktu satu bulan kepada perusahaan plat merah ini untuk menyiapkan berbagai strategi bisnis.
“Kita bisa mengatakan Merpati ini masih punya prospek. Marketnya ada, load factornya sampai 85 persen, kemudian industri jasa penerbangan Indonesia itu kita kekurangan. Ambil contoh, kalau orang dari Bengkulu mau ke Palembang ya harus ke Jakarta dulu, gak ada penerbangan Palembang ke Bengkulu, semua dihubungkan melalui dari Jakarta, tidak ada penerbangan dari ibukota ke ibukota. Ini semua market, ini semua peluang yang harus kita dorong dan memang wajib kita buka, sebab kalau tidak ongkos logistik kita menjadi mahal,” ujarnya kepada wartawan di kantor Menkoperek, Selasa (12/11).
Hatta Radjasa menambahkan, beberapa sejumlah opsi untuk menyelamatkan Merpati. Di antaranya adalah mengubah utang menjadi penanaman modal negara non cash. Dia optimistis Merpati akan bisa melunasi hutang-hutangnya mengingat masih tingginya permintaan pengguna jasa penerbangan di Indonesia.
Sebelumnya, PT Perusahaan Pengelola Aset dipercaya Kementerian BUMN untuk mengurus manajemen Maskapai Merpati Air. PPA merekomendasikan pemerintah untuk menutup Merpati karena banyaknya hutang ke berbagai pihak termasuk pemerintah.
Editor: Damar Fery Ardiyan