Bagikan:

Pembubaran Peringatan Asyura Dilaporkan ke Komnas HAM

KBR68H, Jakarta - Ikatan Jamaah Ahlulbait Indonesia (IJABI) bakal melapor ke Komnas HAM dan Kementerian Politik dan Keamanan terkait pembubaran paksa peringatan hari Asyura di sejumlah daerah.

NASIONAL

Sabtu, 16 Nov 2013 11:08 WIB

Author

Bambang Hari

Pembubaran Peringatan Asyura Dilaporkan ke Komnas HAM

Peringatan Asyura, Dilaporkan, Komnas HAM

KBR68H, Jakarta - Ikatan Jamaah Ahlulbait Indonesia (IJABI) bakal melapor ke Komnas HAM dan Kementerian Politik dan Keamanan terkait pembubaran paksa peringatan hari Asyura di sejumlah daerah. Ketua Dewan Syuro IJABI Jalaluddin Rakhmat mengatakan, laporan tersebut bakal disampaikan kepada dua lembaga itu pada hari Senin pekan depan. Saat ini kata dia, pihaknya tengah menyusun laporannya.(Baca:
Polisi Jawa Barat Jaga Ketat Yayasan Muthahhari)


"Kebebasan kita untuk berserikat dan berkumpul dibatalkan oleh keputusan polisi, yang sebenarnya bertentangan satu sama lain. Artinya dari Kapolsek kita sudah mendapatkan izin, lalu Kapolri juga menyatakan tidak akan melarang kegiatan tersebut. Tapi Kapolda Jabar, atau orang di jajaran Kapolda melarang acara itu. Yang kedua, kelompok intoleran telah diberikan ruang. Harusnya kita dilindungi dari kelompok intoleran itu," katanya ketika dihubungi KBR68H melalui sambungan telepon, Sabtu (16/11).

Ketua Dewan Syuro Ijabi menuding polisi mendukung kelompok intoleran lantaran membubarkan perayaan Asyuro. Dua hari lalu, Kepolisian Bandung Jawa Barat membatalkan izin keramaian dalam acara Pertemuan Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI) Nasional dan perayaan Hari Asyura di Bandung. Kepolisian beralasan, pembatalan itu dilakukan karena ada penolakan dari 20 Ormas. (Baca: GP Anshor: Polisi Seharusnya Tidak Membatalkan Perayaan Asyura di Bandung)

Editor: Nanda Hidayat

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending