KBR68H, Jakarta - Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PRSSI) mengeluhkan mandeknya pembayaran Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) oleh Kementerian Kesehatan.
Ketua Umum PRSSI Satoto mengatakan, mandeknya klaim pembayaran Jamkesmas membuat kinerja rumah sakit di daerah terganggu.
Tunggakkan pembayaran juga berdampak pada keuangan di rumah sakit yang menerima layanan Jamkesmas. Akibatnya, pembelian obat di beberapa rumah sakit menjadi terhambat.
"Iya, cash flow rumah sakit lah. Karena, kan banyak bagian-bagian yang belum terbayar, sehingga beberapa rumah sakit itu kemudian tagihannya cukup besar. Ini membuatpembelian obatnya agak terhambat," jelas Satoto kepada KBR68H, Sabtu (30/11).
Ketua Umum PRSSI Satoto berharap Pemerintah bisa membayar tunggakan Jamkesmas tersebut pada anggaran mendatang.
Peningkatan jumlah peserta Jamkesmas menjadi salah satu penyebab menunggaknya pembayaran Jaminan Kesehatan tersebut.
Pada tahun ini, jumlah peserta Jamkesmas meningkat sebanyak 10 juta orang, dari sebelumnya sebanyak 76 juta jiwa lebih di Indonesia.
Total tunggakkan tersebut sebesar Rp 1,8 triliun. Pemerintah berjanji, bakal membayar tunggakkan tersebut 2014 mendatang.
Editor: Agus Luqman