KBR68H, Jakarta - Hiswana Migas meminta masyarakat tidak panik untuk memasang alat pembatas konsumsi BBM bersubsidi atau yang disebut radio frequency identification (RFID), di SPBU. Alat RFID berfungsi untuk mengendalikan penggunaan BBM bersubsidi. Ketua Umum Hiswana Migas Erry Purnomohadi mengatakan, tenggat waktu pemasangan RFID hingga tahun depan. Sementara hingga saat ini, kebijakan tersebut masih sebatas uji coba di pulau Jawa.
"Sudah mulai, tetapi memang ini masih uji coba, belum pelaksanaan secara masif. Jelas ini akan memberikan hasil positif bagi pengendalian BBM bersubsidi supaya tidak bocor ke industri. Memang harapannya begitu, harus berhasil, agar anggaran pemerintah tidak bocor dan BBM subsidi tidak over kuota tiap tahunnya," kata Erry kepada KBR68H, Jumat (29/11).
Sebelumnya, masyarakat di Jabodetabek panik untuk memasang RFID karena tenggat waktu pemasangan hingga akhir bulan ini. Di SPBU kawasan Ponk Gede Jakarta Timur misalnya,lalu lintas sempat lumpuh total karena masyarakat antre memasang alat RFID.
Sementara itu, Pertamina sendiri mengandeng PT INTI sebagai mitra kerja pelaksana Pertamina untuk pemasangan Ring RFID pada sekitar 100 juta kendaraan bermotor di seluruh Indonesia dengan rincian sebagai berikut: 80 juta sepeda motor, 11 juta mobil penumpang, 6 juta truk, dan 3 juta bus, melalui 5.027 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina dan 150 kantor layanan PT INTI di seluruh Indonesia.
Editor: Doddy Rosadi
Pasang RFID, Masyarakat Tak Perlu Panik
KBR68H, Jakarta - Hiswana Migas meminta masyarakat tidak panik untuk memasang alat pembatas konsumsi BBM bersubsidi atau yang disebut radio frequency identification (RFID), di SPBU.

NASIONAL
Jumat, 29 Nov 2013 10:47 WIB


RFID, hiswana migas, SPBU
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai