KBR68H, Jakarta- Pemerintah akan memperlebar kepemilikan modal asing pada industri farmasi hingga 85 persen. Sebelumnya kepemilikan asing di bidang farmasi ini dibatasi sampai 75 persen. Menko Perekonomian Hatta Radjasa mengatakan dengan batasan 75 persen selama ini, industri farmasi dalam negeri masih kalah bersaing sehingga belum dapat berkembang.
“Saudara sudah melihat industri farmasi, selama ini memang sudah terbuka, akan tetapi sulit sekali berkembang. Nasional kita rata-rata tidak cukup kuat untuk masuk dalam industri farmasi yang sangat besar itu. Sehingga ini lebih kita buka. Walaupun ini belum menjadi keputusan. Ini menjadi draft yang sekarang ini,”kata Menko Perekonomian Hatta Radjasa di kantornya,Rabu (6/11).
Saat ini pemerintah sedang melakukan finalisasi terhadap revisi Daftar Negatif Investasi (DNI). DNI berisi tentang sektor-sektor usaha mana saja yang tertutup seluruhnya atau sebagian bagi pemodal baik asing maupun dalam negeri. Revisi bertujuan untuk mengantisipasi perlambatan pertumbuhan investasi.
Indonesia menjadi pasar menarik bagi negara-negara asing untuk menjadikan Indonesia sebagai pasar industri farmasi. Sejak 1998 lalu, jumlah kelas menengah di Indonesia naik hampir 100 persen, dari 75 juta orang kini menjadi 140 juta orang. Kelas menengah Indonesia yang sebanyak 140 juta orang itu setara dengan akumulasi penduduk negara-negara di Asia Tenggara seperti Singapura, Thailand, dan Filipina. Itu yang membuat perusahaan farmasi asing mulai mengincar pasar di Indonesia.
Editor: Doddy Rosadi
Menteri Hatta: Asing Boleh Kuasai 85 Persen Industri Farmasi
KBR68h, Jakarta- Pemerintah akan memperlebar kepemilikan modal asing pada industri farmasi hingga 85 persen.

NASIONAL
Rabu, 06 Nov 2013 14:46 WIB


menteri hatta radjasa, farmasi asing, 85 persen
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai