Bagikan:

Kompolnas Belum Terima Video Rekaman Penganiayaan Buruh

KBR68H, Jakarta - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) kesulitan memproses dugaan pembiaran kericuhan buruh yang melibatkan Kapolda Metro Jaya Putut eko Bayuseno dan Kapolres Bekasi isnaeni Ujiarto.

NASIONAL

Sabtu, 16 Nov 2013 14:25 WIB

Kompolnas Belum Terima Video Rekaman Penganiayaan Buruh

Kompolnas, Video Rekaman, Penganiayaan Buruh


KBR68H, Jakarta - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) kesulitan memproses dugaan pembiaran kericuhan buruh yang melibatkan Kapolda Metro Jaya Putut eko Bayuseno dan Kapolres Bekasi isnaeni Ujiarto. Penyebabnya  karena hingga kini Kompolnas belum menerima video rekaman peristiwa penyerangan ormas yang diduga Pemuda Pancasila dan Aspelindo. Edi mendesak agar buruh segera menyerahkan bukti rekaman tersebut yang akan digunakan Kompolnas untuk memanggil dan memeriksa keduanya. (Baca: Biarkan Penyerangan, Buruh Minta Kapolres Bekasi Dicopot)

"Namun kita hingga saat ini belum mendapatkan bukti-bukti yang diminta oleh kita waktu itu. Kami berharap pihak teman-teman dari buruh bisa melengkapi bukti-bukti tadi sehingga kita bisa meneliti ada tidaknya pembiaran yang dilakukan polisi di lapangan," jelasnya saat dihubungi KBR68H, Sabtu (16/11)

Anggota Kompolnas Edi Saputra Hasibuan menambahkan lembaganya  tak berwenang untuk mencopot Kapolres Bekasi Isnaeni Ujiarto. Kompolnas, kata Edi, hanya bisa memberikan rekomendasi kepada Kapolda Metro Jaya untuk mencopotnya jika Kapolres Isnaeni terbukti bersalah.


Sementara itu, Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) mengaku sudah menyerahkan seluruh bukti dugaan kekerasan sejumlah Ormas di Bekasi ke Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Kamis kemarin. Sekretaris Lembaga Bantuan Hukum FSPMI Nyumarno mengaku menyerahkan bukti itu dan didampingi oleh LSM Kontras. Kata dia, bukti itu antara lain berisi video kekerasan, foto, dan kronologis kejadian pembacokan buruh saat demo Nasional.

“Nanti dikonfirmasi ya. Waktu itu saya mau serahkan langsung ke Pak Adrianus atau anggota KOmpolnas yang lain. Hari Jumat jam 3, mungkin masih koordinasi. Hari Kamis malahan, Kamis sore. Kamis itu saya ke Polda, jam 4 sorenya saya ke sana. Surat nomor 596 dari Kontras. Suratnya amplopnya Kontras, Kop-nya juga Kontras,” jelas Nyumarno kepada KBR68H, Sabtu (16/11).

Sebelumnya, Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) kesulitan memproses dugaan pembiaran kericuhan buruh yang diduga melibatkan Kapolda Metro Putut eko Bayuseno dan Kapolres Bekasi Isnaeni Ujdiarto. Penyebabnya karena hingga kini Kompolnas belum menerima video rekaman peristiwa penyerangan ormas yang diduga Pemuda Pancasila, Aspelindo serta Ikappud.

Editor: Nanda Hidayat



Editor: Nanda Hidayat

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending